Senin, 04 Maret 2013

Revitalisasi Program Kerja KNPI dan Kemandirian Pemuda Kolaka



Revitalisasi Program Kerja KNPI dan Kemandirian Pemuda Kolaka
(Antara Harapan dan Tantangan)
Oleh : Ridwan Demmatadju, SPd

P
erjalanan dan dinamika kaum muda di Indonesia yang berhimpun dalam organisasi kepemudaan bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) cukup menarik untuk dibicarakan. Dengan melihat jejak sejarah dan perjalanannya sebagai organisasi yang memiliki jaringan pengurus di seluruh Indonesia, setidaknya KNPI menjadi satu-satunya organisasi Pemuda di Indonesia yang sangat diperhitungkan eksistensinya sejak zaman orde baru hingga zaman reformasi. KNPI sebagai wadah berhimpunnya kader pemuda terbaik di Indonesia begitu dipercaya oleh Pemerintah, bahkan tradisi dalam rekruitmen seorang menteri Pemuda dan Olah Raga biasanya adalah mantan Ketua DPP KNPI, sebut saja Akbar Tangjung, Hayono Isman, Agung Laksono dan Adyaksa Dault. Ini menjadi bukti bahwa KNPI merupakan organisasi kader yang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan untuk bangsa dan Negara ini. Kemudian, di daerah juga kader-kader KNPI juga mengikuti tradisi rekruitmen yang berjalanan di Pemerintah pusat. Kita dapat dengan mudah menemukan nama-nama mantan Ketua KNPI yang diberikan amanah jabatan di lingkup birokrasi baik Kabupaten maupun Provinsi. Ini hanya salah satu fakta bahwa kedudukan seorang Ketua KNPI baik di daerah maupun di pusat memiliki daya tarik untuk “diperebutkan” setiap kali kongres pemuda di gelar.  
      
Kita tentunya, setuju jika pernyataan bahwa nasib bangsa dan negara ini, berada di tangan generasi muda, pemuda yang memiliki komitmen dan kemandirianlah nasib bangsa dan negara ini akan menjadi lebih baik dan dapat diperhitungkan oleh negara-negara lain.Makanya, tak dapat dipungkiri lagi, kebijakan pemerintah senantiasa sangat memperhatikan pola pembinaan dan pengembangan peran pemuda di seluruh Indonesia.
Bertolak dari sekilas perjalanan dan eksistensi KNPI secara Nasional, sebagai wadah organisasi pemuda yang  menghimpun kader potensial ini, seharusnya bisa memicu kesadaran dan kebangkiatan kaum muda di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Kolaka sebagai bagian dari wilayah NKRI, dengan ber-KNPI sesungguhnya seorang pemuda telah mempersiapkan diri untuk menerima tanggungjawab sekaligus amanah yang lebih besar, yang tentunya sesuai dengan kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki. Apakah sebagai pemuda yang berkarir sebagai birokrat, pengusaha atau politisi. Dengan memiliki latar belakang sebagai mantan fungsionaris KNPI, akan memberi nilai lebih dibandingkan dengan seorang pemuda yang tidak memiliki latar belakang organisatoris kemudian berharap mendapat amanah dan tanggungjawab yang besar.

Meskipun demikian, bahwa peranan organisasi KNPI di Kabupaten Kolaka nampaknya mengalami kemunduran dan kehilangan kemandirian dalam memberikan kontribusi positif terhadap kebijakan Pemerintah Kabupaten Kolaka.Salah satu indikator yang bisa disebutkan adalah begitu banyak kebijakan Pemerintah Kabupaten Kolaka yang berkaitan langsung dengan pembinaan generasi muda yang dibahas di DPRD Kabupaten Kolaka, ada pihak yang menutup pintu untuk KNPI Kolaka dalam pembahasan dan penetapan anggarannya. Padahal seharusnya KNPI Kolaka sebagai salah satu stakeholder, dilibatkan untuk membahas soal penting dan strategis ini. Karena ini berkaitan dengan nasib dan masa depan daerah ini.Hal ini menjadi persoalan ? Peran strategis pemuda di Kabupaten Kolaka begitu mudah “diamputasi” oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka dengan strategi politik anggaran.
Sejatinya, jika pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka bersama DPRD Kolaka berpikir jernih dan memiliki kemampuan untuk membaca kemajuan dan dinamika organisasi KNPI di beberapa daerah terdekat dari Kabupaten Kolaka sebagai sebuah pembanding, ternyata KNPI Kolaka sangat jauh tertinggal. Salah satu penyebabnya karena terbatasnya alokasi anggaran dari Pemerintah yang diberikan melalui APBD setiap tahun. 

Selain  alokasi anggaran yang sangat minim, juga kesiapan sumber daya manusia dari jajaran pengurus KNPI Kabupaten Kolaka yang dianggap tidak cukup mampu untuk mengelolah anggaran yang besar untuk membawa KNPI Kabupaten Kolaka menjadi laboratorium kader pemimpin di masa yang akan datang. Alasan kesiapan dan kemampuan ini tentunya masih bisa diperdebatkan secara internal di pengurus KNPI Kolaka.Namun sebagai pengurus KNPI Kabupaten Kolaka, ini tidak cukup  relevan jika dijadikan argumentasi pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka untuk tidak mengabulkan penawaran anggaran yang lebih proporsional untuk KNPI Kolaka. Akan sangat mustahil mengharapkan peran pemuda lebih optimal jika anggarannya nyaris tidak memadai untuk melaksanakan sejumlah program kerja. Apalagi mengharapkan sebuah kebangkitan pemuda di Kolaka untuk menjadi generasi yang unggul di bidangnya.

Bercermin dari sejarah perjalanan KNPI Kolaka, terdapat nama dr Marzuki sebagai Ketua KNPI Kolaka yang pertama, kemudian Drs. H Andi Syahruddin, M, MSi (mantan Sekretaris Kabupaten), H.Rais Galu, SE, MSi (Kadis Pariwisata), H.Syamsul Bahri Majid,SH.MH (Kabag Ortala), Andi Adha Arsyad, S.Sos (Kabid Udara Dinas Perhubungan) Kabupaten Kolaka, Syaifuddin Mustaming (Kasubag hukum dan Humas Kemenag Provinsi Sultra) dan Anis Pamma berprofesi sebagai pengusaha yang terpilih dalam Musyawarah Kabupaten (Muskab) KNPI Kolaka Periode 2012-2014. Dari deretan nama-nama besar di KNPI Kolaka, ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi seluruh jajaran fungsionaris dan mantan fungsionaris KNPI di Kolaka. Sekaligus akan menjadi sebuah kebanggaan semu, ketika hari ini di jajaran pengurus KNPI Kolaka tidak memperlihatkan eksistensi dan kemandiriannya untuk mengambil peran strategis dalam proses transformasi nilai-nilai kehidupan bagi generasi muda yang akan bermuara pada proses kemajuan pembangunan di Kolaka.  

Hal ini, juga akan menjadi tantangan berat bagi Anis Pamma sebagai Ketua KNPI Kolaka dengan latar belakang pengusaha untuk membuat perubahan dalam dinamika organisasi bernama KNPI Kolaka, bahwa peran dan tanggungjawabnya sebagai orang nomor satu di KNPI Kolaka setidaknya Ia sudah memiliki cetak biru (blue print) untuk pengembangan organisasi ke arah yang lebih mandiri dan kreatif dalam implementasi program kerja dari masing-masing bidang yang telah disepakati saat rapat kerja pengurus KNPI Kolaka Periode 2012-2014. Sebagai pemimpin kolektif kolegial dalam organisasi ini. Dia tidak bisa bekerja sendiri untuk merealisasikan seluruh program kerjanya. Dibutuhkan pengurus yang memiliki komptensi untuk membantu menjabarkan sekaligus mewujudkan rencana kerja tersebut secara terukur.

Jika dilihat jabaran program kerja dari KNPI Kolaka hari ini, nampaknya akan memberikan harapan bagi perkembangan sekaligus dinamika yang positif bagi kaum muda di Kabupaten Kolaka.Dengan catatan program kerja tersebut dapat dilaksanakan secara terukur melalui evaluasi dan monitoring secara berkala. Kemudian, yang tak kalah pentingnya juga KNPI Kolaka menjalin kerja sama dengan semua stakeholder (pemangku kepentingan) yang ada di Kabupaten Kolaka. Pada frame inilah dibutuhkan kemampuan melakukan revitalisasi program kerja dari semua bidang/komisi. Dengan revitalisasi ini, setidaknya akan melahirkan banyak manfaat yang positif bagi peningkatan kapasitas secara kelembagaan maupun personalitas di jajaran pengurus KNPI hari ini dan di masa yang akan datang.

Revitalisasi program kerja ini dapat dimaknai sebagai upaya penambahan nilai, penguatan atau perluasan konsep dan implementasi yang dilaksanakan secara bertahap dengan mempercepat semua akses yang berkaitan dengan program unggulan dari semua bidang kerja. Meski selama ini sebenarnya program kerja KNPI Kolaka sudah terjalin dengan semua pihak yang terkait dengan kegiatan kepemudaan di Kolaka.Lagi-lagi jalinan kerja sama ini dirasakan belum menghasilkan sebuah nilai yang optimal untuk jangka panjang. Pada persoalan ini, sangat dibutuhkan adanya kesamaan presepsi untuk mendukung program revitalisasi program kerja KNPI Kolaka menuju pada kemajuan, sinergisitas dan  kemandirian generasi muda di Kabupaten Kolaka secara berkelanjutan sebagai sebuah tujuan.

Dengan adanya presepsi yang sama dari seluruh pihak yang merasa berkepentingan dengan KNPI Kolaka sebagai sebuah organisasi yang kuat, sesunguhnya ini bisa dan sejalan dengan Deklarasi Pemuda Indonesia Tahun 1973 yang harus disadari sepenuhnya untuk menangkap getaran Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan Tekad Satu Bangsa, Satu Tanah Air, Satu Bahasa. Dan piranti kesatuan dan persatuan lainnya Sang Saka Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bhineka Tunggal Ika. Selain itu, adanya prinsip pengabdian yang menjadi tanggungjawab sebagai generasi masa kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran dan ketulusan untuk bergerak bersama.

Harapan dan tantangan KNPI Kolaka hari ini harus dijawab dengan bekerja keras dan cerdas untuk mencapai tujuan-tujuan mulia dari organisasi yang telah melahirkan banyak tokoh-tokoh penting yang tak hanya di daerah ini, tetapi juga di seluruh Indonesia. Langkah-langkah strategis dan sedikit “beresiko” dan harus mengabaikan tradisi ber-KNPI di Kolaka mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilakukan, demi tercapainya tujuan organisasi ini. Sekali lagi, tidak ada pilihan lain, untuk melakukan penataan seluruh elemen organisasi yang efisien dan efektif untuk selanjutnya dilakukan revitalisasi program kerja KNPI Kolaka. Semoga.



                                                    Penulis adalah Ketua OKK KNPI Kolaka  

  




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar