Revitalisasi Program Kerja KNPI dan Kemandirian Pemuda Kolaka
(Antara Harapan dan Tantangan)
Oleh : Ridwan Demmatadju, SPd
P
|
erjalanan dan dinamika kaum muda di
Indonesia yang berhimpun dalam organisasi kepemudaan bernama Komite Nasional
Pemuda Indonesia (KNPI) cukup menarik untuk dibicarakan. Dengan melihat jejak
sejarah dan perjalanannya sebagai organisasi yang memiliki jaringan pengurus di
seluruh Indonesia, setidaknya KNPI menjadi satu-satunya organisasi Pemuda di
Indonesia yang sangat diperhitungkan eksistensinya sejak zaman orde baru hingga
zaman reformasi. KNPI sebagai wadah berhimpunnya kader pemuda terbaik di
Indonesia begitu dipercaya oleh Pemerintah, bahkan tradisi dalam rekruitmen
seorang menteri Pemuda dan Olah Raga biasanya adalah mantan Ketua DPP KNPI,
sebut saja Akbar Tangjung, Hayono Isman, Agung Laksono dan Adyaksa Dault. Ini
menjadi bukti bahwa KNPI merupakan organisasi kader yang dipersiapkan untuk
menjadi pemimpin masa depan untuk bangsa dan Negara ini. Kemudian, di daerah
juga kader-kader KNPI juga mengikuti tradisi rekruitmen yang berjalanan di
Pemerintah pusat. Kita dapat dengan mudah menemukan nama-nama mantan Ketua KNPI
yang diberikan amanah jabatan di lingkup birokrasi baik Kabupaten maupun
Provinsi. Ini hanya salah satu fakta bahwa kedudukan seorang Ketua KNPI baik di
daerah maupun di pusat memiliki daya tarik untuk “diperebutkan” setiap kali
kongres pemuda di gelar.
Kita tentunya, setuju jika
pernyataan bahwa nasib bangsa dan negara ini, berada di tangan generasi muda,
pemuda yang memiliki komitmen dan kemandirianlah nasib bangsa dan negara ini
akan menjadi lebih baik dan dapat diperhitungkan oleh negara-negara lain.Makanya,
tak dapat dipungkiri lagi, kebijakan pemerintah senantiasa sangat memperhatikan
pola pembinaan dan pengembangan peran pemuda di seluruh Indonesia.
Bertolak dari sekilas perjalanan
dan eksistensi KNPI secara Nasional, sebagai wadah organisasi pemuda yang menghimpun kader potensial ini, seharusnya
bisa memicu kesadaran dan kebangkiatan kaum muda di seluruh Indonesia, termasuk
di Kabupaten Kolaka sebagai bagian dari wilayah NKRI, dengan ber-KNPI
sesungguhnya seorang pemuda telah mempersiapkan diri untuk menerima
tanggungjawab sekaligus amanah yang lebih besar, yang tentunya sesuai dengan
kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki. Apakah sebagai pemuda yang
berkarir sebagai birokrat, pengusaha atau politisi. Dengan memiliki latar
belakang sebagai mantan fungsionaris KNPI, akan memberi nilai lebih
dibandingkan dengan seorang pemuda yang tidak memiliki latar belakang
organisatoris kemudian berharap mendapat amanah dan tanggungjawab yang besar.
Meskipun demikian, bahwa peranan
organisasi KNPI di Kabupaten Kolaka nampaknya mengalami kemunduran dan
kehilangan kemandirian dalam memberikan kontribusi positif terhadap kebijakan
Pemerintah Kabupaten Kolaka.Salah satu indikator yang bisa disebutkan adalah
begitu banyak kebijakan Pemerintah Kabupaten Kolaka yang berkaitan langsung dengan
pembinaan generasi muda yang dibahas di DPRD Kabupaten Kolaka, ada pihak yang
menutup pintu untuk KNPI Kolaka dalam pembahasan dan penetapan anggarannya.
Padahal seharusnya KNPI Kolaka sebagai salah satu stakeholder, dilibatkan untuk membahas soal penting dan strategis
ini. Karena ini berkaitan dengan nasib dan masa depan daerah ini.Hal ini menjadi
persoalan ? Peran strategis pemuda di Kabupaten Kolaka begitu mudah “diamputasi”
oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka dengan strategi politik anggaran.
Sejatinya, jika pihak Pemerintah
Kabupaten Kolaka bersama DPRD Kolaka berpikir jernih dan memiliki kemampuan untuk
membaca kemajuan dan dinamika organisasi KNPI di beberapa daerah terdekat dari
Kabupaten Kolaka sebagai sebuah pembanding, ternyata KNPI Kolaka sangat jauh
tertinggal. Salah satu penyebabnya karena terbatasnya alokasi anggaran dari
Pemerintah yang diberikan melalui APBD setiap tahun.
Selain alokasi anggaran yang sangat minim, juga
kesiapan sumber daya manusia dari jajaran pengurus KNPI Kabupaten Kolaka yang
dianggap tidak cukup mampu untuk mengelolah anggaran yang besar untuk membawa
KNPI Kabupaten Kolaka menjadi laboratorium kader pemimpin di masa yang akan
datang. Alasan kesiapan dan kemampuan ini tentunya masih bisa diperdebatkan
secara internal di pengurus KNPI Kolaka.Namun sebagai pengurus KNPI Kabupaten
Kolaka, ini tidak cukup relevan jika
dijadikan argumentasi pihak Pemerintah Kabupaten Kolaka untuk tidak mengabulkan
penawaran anggaran yang lebih proporsional untuk KNPI Kolaka. Akan sangat
mustahil mengharapkan peran pemuda lebih optimal jika anggarannya nyaris tidak
memadai untuk melaksanakan sejumlah program kerja. Apalagi mengharapkan sebuah kebangkitan
pemuda di Kolaka untuk menjadi generasi yang unggul di bidangnya.
Bercermin dari sejarah perjalanan
KNPI Kolaka, terdapat nama dr Marzuki sebagai Ketua KNPI Kolaka yang pertama,
kemudian Drs. H Andi Syahruddin, M, MSi (mantan Sekretaris Kabupaten), H.Rais
Galu, SE, MSi (Kadis Pariwisata), H.Syamsul Bahri Majid,SH.MH (Kabag Ortala),
Andi Adha Arsyad, S.Sos (Kabid Udara Dinas Perhubungan) Kabupaten Kolaka,
Syaifuddin Mustaming (Kasubag hukum dan Humas Kemenag Provinsi Sultra) dan Anis
Pamma berprofesi sebagai pengusaha yang terpilih dalam Musyawarah Kabupaten
(Muskab) KNPI Kolaka Periode 2012-2014. Dari deretan nama-nama besar di KNPI
Kolaka, ini menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi seluruh jajaran
fungsionaris dan mantan fungsionaris KNPI di Kolaka. Sekaligus akan menjadi
sebuah kebanggaan semu, ketika hari ini di jajaran pengurus KNPI Kolaka tidak
memperlihatkan eksistensi dan kemandiriannya untuk mengambil peran strategis
dalam proses transformasi nilai-nilai kehidupan bagi generasi muda yang akan
bermuara pada proses kemajuan pembangunan di Kolaka.
Hal ini, juga akan menjadi
tantangan berat bagi Anis Pamma sebagai Ketua KNPI Kolaka dengan latar belakang
pengusaha untuk membuat perubahan dalam dinamika organisasi bernama KNPI
Kolaka, bahwa peran dan tanggungjawabnya sebagai orang nomor satu di KNPI
Kolaka setidaknya Ia sudah memiliki cetak biru (blue print) untuk pengembangan organisasi ke arah
yang lebih mandiri dan kreatif dalam implementasi program kerja dari
masing-masing bidang yang telah disepakati saat rapat kerja pengurus KNPI
Kolaka Periode 2012-2014. Sebagai pemimpin kolektif kolegial dalam organisasi
ini. Dia tidak bisa bekerja sendiri untuk merealisasikan seluruh program
kerjanya. Dibutuhkan pengurus yang memiliki komptensi untuk membantu
menjabarkan sekaligus mewujudkan rencana kerja tersebut secara terukur.
Jika dilihat jabaran program kerja
dari KNPI Kolaka hari ini, nampaknya akan memberikan harapan bagi perkembangan
sekaligus dinamika yang positif bagi kaum muda di Kabupaten Kolaka.Dengan
catatan program kerja tersebut dapat dilaksanakan secara terukur melalui
evaluasi dan monitoring secara berkala. Kemudian, yang tak kalah pentingnya
juga KNPI Kolaka menjalin kerja sama dengan semua stakeholder (pemangku
kepentingan) yang ada di Kabupaten Kolaka. Pada frame inilah dibutuhkan
kemampuan melakukan revitalisasi program kerja dari semua bidang/komisi. Dengan
revitalisasi ini, setidaknya akan melahirkan banyak manfaat yang positif bagi
peningkatan kapasitas secara kelembagaan maupun personalitas di jajaran
pengurus KNPI hari ini dan di masa yang akan datang.
Revitalisasi program kerja ini
dapat dimaknai sebagai upaya penambahan nilai, penguatan atau perluasan konsep
dan implementasi yang dilaksanakan secara bertahap dengan mempercepat semua
akses yang berkaitan dengan program unggulan dari semua bidang kerja. Meski
selama ini sebenarnya program kerja KNPI Kolaka sudah terjalin dengan semua
pihak yang terkait dengan kegiatan kepemudaan di Kolaka.Lagi-lagi jalinan kerja
sama ini dirasakan belum menghasilkan sebuah nilai yang optimal untuk jangka
panjang. Pada persoalan ini, sangat dibutuhkan adanya kesamaan presepsi untuk
mendukung program revitalisasi program kerja KNPI Kolaka menuju pada kemajuan,
sinergisitas dan kemandirian generasi
muda di Kabupaten Kolaka secara berkelanjutan sebagai sebuah tujuan.
Dengan adanya presepsi yang sama
dari seluruh pihak yang merasa berkepentingan dengan KNPI Kolaka sebagai sebuah
organisasi yang kuat, sesunguhnya ini bisa dan sejalan dengan Deklarasi Pemuda
Indonesia Tahun 1973 yang harus disadari sepenuhnya untuk menangkap getaran
Sumpah Pemuda yang menggariskan dan mengejawantahkan Tekad Satu Bangsa, Satu
Tanah Air, Satu Bahasa. Dan piranti kesatuan dan persatuan lainnya Sang Saka
Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Bhineka Tunggal Ika. Selain
itu, adanya prinsip pengabdian yang menjadi tanggungjawab sebagai generasi masa
kini adalah keharusan diri menyatukan tenaga dan pikiran dan ketulusan untuk
bergerak bersama.
Harapan dan tantangan KNPI Kolaka
hari ini harus dijawab dengan bekerja keras dan cerdas untuk mencapai
tujuan-tujuan mulia dari organisasi yang telah melahirkan banyak tokoh-tokoh
penting yang tak hanya di daerah ini, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Langkah-langkah strategis dan sedikit “beresiko” dan harus mengabaikan tradisi
ber-KNPI di Kolaka mau tidak mau, suka tidak suka, harus dilakukan, demi tercapainya
tujuan organisasi ini. Sekali lagi, tidak ada pilihan lain, untuk melakukan
penataan seluruh elemen organisasi yang efisien dan efektif untuk selanjutnya
dilakukan revitalisasi program kerja KNPI Kolaka. Semoga.
Penulis adalah Ketua OKK KNPI Kolaka
Penulis adalah Ketua OKK KNPI Kolaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar